Tugas manusia dan makhluk Allah lainya

 on 31 December 2014  

Mempertegas kehidupan manusia dalam ceramah singkat kali ini adalah ingin mengajak untuk merenungi firman Allah tentang tugas manusia dan tugas makhluk Allah lainnya selain manusia (bc. alam) , namun sebelumnya tentu tidak hanya sebatas dua ayat dibawah ini, karena ayat tentang tugas makhluk Allah tersebar di dalam al Quran sangat banyak sekali, diantaranya dua ayat yang kami maksud adalah

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ. مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ. إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.

Dari kedua ayat tersebut diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa manusia diciptakan bukanlah bebas sebebasnya akan tetapi tugas utamanya adalah beribadah kepada Allah, sedangkan bekal untuk aktivita hidupnya telah ditanggung oleh Allah. Tidak dibenarkan manusia berpandangan bahwa kehidupannya diciptakan di alam persada adalah bebas seperti anak kecil yang berbuat semaunya, 

Lebih jauh jika kita perhatikan, semua makhluk Allah dari yang besar hingga yang kecil masing-masing mempunyai kepada Allah, hewan diciptakan ada yang diberi tugas berkembang biak kemudian dagingnya dipakai untuk memenuhi kebutuhan hajat manusia, atom tunduk mengitari intinya, pepohonan berbuah dan buahnya dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Semua mempunyai tugas sesuai dengan yang di titahkan oleh sang maha pencipta. Mereka memahami sistem kepatuhannya kepada Allah swt. Sebagaimana friman Allah 

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(QS. an-Nuur:42)

Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya merupakan petunjuk bagi manusia bahwa semua makhluk ciptaannya mengetahui bagaimana ber-patuh kepada tuhannya, sebagai modal untuk patuh kemudian Allah menanggung jatah keberlangsungan hidupnya. Begitu pula manusia Rizki adalah tanggungan Allah, sedangkan tugas utama manusia adalah ibadah. Dengan kata lain, tugas manusia adalah beribadah, sedangkan tugas Allah adalah memberikan penghidupan (rizki), di sini rizki harus dipahami sekedar yang kita pakai untuk membalut aurat dan makanan sekedar untuk menegakkan tulang iga agar kuat untuk menunaikan perintah beribahdah, itulah yang disebut dengan rizki madhmun (rizki yang ditanggung)

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ.
Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).(QS. Huud:6)

Adapun untuk hal lain, seperti kendaraan, makanan sesuai dengan selera, kebutuhan aksesoris hidup lainnya, tentu Allah akan membedakan antara makhluk yang satu dengan makhluk lainnya, antara manusia yang satu dengan manusia lainnya, rizki yang dibagikan sedemikian rupa sesuai dengan tingkat kesungguhannya disebut dengan rizki maqsuum (rizki yang dibagikan) 

وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ فَمَا الَّذِينَ فُضِّلُوا بِرَادِّي رِزْقِهِمْ عَلَى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَاءٌ أَفَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ.
Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebahagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka mengapa mereka mengingkari ni`mat Allah? (QS. An-Nahl: 71)

Dari penjelasalan ceramah singkat di atas dapat kita simpulkan bahwa semua makhluk mempunyai tugas masing masing untuk patuh kepada Allah melalui cara mereka masing masing. Segala yang diciptakan oleh Allah baik di langit maupun di bumi, matahari, bintang, gunung, pohon dan termasuk manusia mempunyai tugas untuk patuh terhadap aturan Allah, sebagaimana firman Allah swt. 

Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.(QS. Al-Hajj: 19)

Perbedaan yang mencolok antara tugas manusia dan makhluk Allah lainnya selain manusia, jika tugas untuk benda dan hewan adalah tugasnya bersifat pasti (idhthiroriy) sedang tugas manusia bersifat pilihan (ikhtiyariy). Manusia yang diberikan tugas ibadah bisa saja memilih sebagai hamba Allah yang membangkang dan melanggar sesuai dengan dorongan nafsunya.



J-Theme